UTF-8

UTF-8 (Universal Character Set (UCS) Transformation Format — 8-bit) adalah sebuah pengkodean karakter dengan lebar variabel tertentu (variable-width encoding) yang mewakili setiap karakter komputer (character) dalam himpunan karakter Unicode. Didesain untuk backward compatibility dengan ASCII dan untuk menghindari komplikasi endianness dan byte order mark dalam UTF-16 dan UTF-32.

UTF-8 telah menjadi metode pengkodean karakter (character encoding) yang dominan untuk World Wide Web, meliputi lebih dari setengah jumlah seluruh halaman Web. Internet Engineering Task Force (IETF) mengharuskan semua protokol Internet untuk mengidentifikasi encoding yang dipakai untuk data karakter, dan pengkodean karakter yang didukung (supported character encoding) untuk menyertakan UTF-8. Internet Mail Consortium (IMC) merekomendasi seluruh program e-mail dapat menayangkan dan membuat e-mail menggunakan UTF-8. UTF-8 juga terus meningkat penggunaannya sebagai default character encoding dalam sistem operasi, bahasa pemrograman, API, dan aplikasi perangkat lunak.

Deskripsi

Desain UTF-8 dapat dilihat di tabel berikut yaitu skema yang asalnya diusulkan oleh Dave Prosser dan selanjutnya dimodifikasi oleh Ken Thompson (x diganti degan bit dari code point):

Bit
code point
Code point
pertama
Code point
terakhir
Byte dalam
sequence
Byte 1 Byte 2 Byte 3 Byte 4 Byte 5 Byte 6
  7 U+0000 U+007F 1 0xxxxxxx
11 U+0080 U+07FF 2 110xxxxx 10xxxxxx
16 U+0800 U+FFFF 3 1110xxxx 10xxxxxx 10xxxxxx
21 U+10000 U+1FFFFF 4 11110xxx 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx
26 U+200000 U+3FFFFFF 5 111110xx 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx
31 U+4000000 U+7FFFFFFF 6 1111110x 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx 10xxxxxx

Contoh

Mari melihat bagaimana membuat pengkodean tanda mata uang Euro, €.

  1. ‘Unicode code point untuk “€” adalah U+20AC.
  2. Menurut tabel skema di atas, dibutuhkan 3 bita (byte) untuk pengkodean, karena terletak di antara U+0800 dan U+FFFF.
  3. Kode heksadesimal 20AC adalah sama dengan kode biner (binary0010000010101100. Dua angka nol di depan ditambahkan karena, seperti dalam tabel, suatu pengkodean tiga-bita (three-byte encoding) membutuhkan tepat enam belas bit dari the code point.
  4. Karena berupa pengkodean tiga-bita, bita pendahulu dimulai dengan tiga angka “1”, kemudian satu angkat “0” (1110…)
  5. Bit sisanya dari bita ini diambil dari code point (11100010), menyisakan …000010101100.
  6. Setiap kelanjutan bita dimulai dengan 10 dan dibutuhkan enam bit code point (maka 10000010, lalu 10101100).

Tiga bita11100010 10000010 10101100 dapat ditulis lebih singkat dalam heksadesimal, sebagai E2 82 AC.

Tabel berikut adalah ikhtisar pengubahan ini, juga yang lain dengan panjang berbeda dalam UTF-8. Warna-warna mengindikasikan bagaiman bit dari code point didistribusikan di antara byte-byte UTF-8. Bit tambahan yang ditambahkan oleh proses encoding UTF-8 diberi warna hitam.

Karakter code point biner UTF-8 biner UTF-8 heksadesimal
$ U+0024 0100100 00100100 24
¢ U+00A2 000 10100010 11000010 10100010 C2 A2
U+20AC 00100000 10101100 11100010 10000010 10101100 E2 82 AC
𤭢 U+24B62 00010 01001011 01100010 11110000 10100100 10101101 10100010 F0 A4 AD A2

 

1 Comments

Tinggalkan komentar